Bachtiar Adnan Kusuma: Perlu Manajemen Keluarga Penggunaan Gawai Sehat di Gema Masjid

0
300
- Advertisement -

 

PINISI.co.id- Tokoh literasi nasional yang juga narasumber Perpustakaan Nasional dan Kementerian Kominfo tentang Literasi Digital, Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan kalau kemajuan teknologi informasi tidak bisa menjadi musuh bersama, apalagi sesuatu yang tidak bisa diterima dengan baik di kalangan umat Islam. Selain kemajuan teknologi digital telah menguasai seluruh aktivitas kehidupan manusia, jauh sebelumnya tokoh peramal masa depan, Alvin Toffler telah menegaskan kalau kemajuan masa depan umat manusia telah dibagi menjadi tiga gelombang kehidupan. Alvin Toffler, kata Bachtiar Adnan Kusuma mengutip sebuah bukunya berjudul The Third Wave pada 1980 sekuel dari Future Shok ( 1970), tegas kalau yang dimasukkan trilogi yang dilanjutkan dengan Powershiff bahwa pengetahuan, kekayaan dan kekerasan di Tepi Abad 21 pada 1990 adalah perluasan dari The Third Wave.

Bachtiar Adnan Kusuma mengemukan bahwa Alvin Toffler sesungguhnya telah membuktikan kalau era saat ini adalah era gelombang ketiga yang ditandai dengan revolusi industri dengan kekhasan kemajuan teknologi. “ Penggunaan gawai bagi anak-anak Indonesia maupun orang dewasa adalah ciri kalau saat ini kita telah berada di Era disruption di mana terjadi inovasi dan perubahan secara massif. Efek Era disruption,” kata Bachtiar Adnan Kusuma, menyebabkan terjadinya perubahan mindset dari sistem lama ke sistem baru. Misalnya saja, kata BAK, semua sistem pembelajaran dari manual berubah menjadi digital.

“ Anak-anak kita tidak lagi mau bersusah-susah, apalagi berproses panjang, semua serba instant. Belanja makanan, transportasi, finansial, sistem pembelajaran serba disruption dengan memanfaatkan fitur dan kemajuan teknologi ala gawai,” kata Bachtiar Adnan Kusuma, di depan Jamaah Masjid Tua Al-Hilal Katangka, Jalan Syekh Yusuf, Ahad 14 Juli 2024.

Bachtiar Adnan Kusuma, dikenal Tokoh Literasi dan penulis buku Nasional, saat ini menjadi Kepala Badan Literasi LABBAIK Pengurus Pusat IKA BKPRMI, Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional, hadir pada acara Gerakan Memakmurkan Masjid yang digelar Forum Komunikasi Jamaah Masjid Kabupaten Gowa.

- Advertisement -

Menurut BAK, nyaris separuh anak-anak usia dini telah menggunakan gawai mengakses internet. “ Secara total 33,44 % anak-anak usia dini Indonesia telah menggunakan handphone atau gawai nirkabel. Misalnya saja, anak usia dini telah bisa mengakses internet mencapai 24, 96%. Untuk anak-anak usia 5 hingga 6 tahun menggunakan handphone sekira 39, 97 %.

Karena itu, Bachtiar Adnan Kusuma mengajak jamaah masjid Tua Katangka agar para orang tua sebaiknya memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang penggunaan gadget yang sehat. “ orang tua dan guru-guru perlu mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara penggunaan gadget dan kegiatan fisik serta kegiatan sosial. “ Para orang tua dan guru sebaiknya menetapkan aturan dan jadual penggunaan gadget yang seimbang antara jadual belajar sekolah dan jadual kapan bisa menggunakan gadget.
“ Penggunaan gadget di kalangan anak-anak sebaiknya orang tua, guru khususnya umat Islam mengajarkan cara sehat menggunakan gadget dengan mengatur durasi waktu penggunaannya secara teratur.

“ Serangan era disruption berbangsa gadget tidak bisa lagi dihindari, makanya perlu kemampuan dan keterampilan orang tua menjinakkan anak-anaknya dari budaya penggunaan gadget yang tidak produktif. Gadget bukan lagi barang haram, tapi telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat maju yang tak bisa lagi dihindari. Makanya umat Islam sebaiknya memiliki kemampuan memanfaatkan gadget secara sehat, produktif dan terukur” aku Bachtiar Adnan Kusuma yang juga Sekretaris Daerah IKA BKPRMI Kabupaten Maros yang dipimpin Bupati Maros, Dr.H.A.S.Chaidir Syam, S.IP.M.H. (Fen)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here