PINISI.co.id- Tokoh literasi, penulis, penggerak dan motivator minat baca Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, memberi apresiasi tinggi program Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau yang telah meluncurkan Gerakan Inovasi Buku Donasi untuk desa dan kelurahan (Gerai Bosara) beberapa waktu lalu di Pangkep. Selain itu, Muhammad Yusran Lalogau juga telah menerbitkan surat edaran Donasi Satu ASN Satu Buku bilkhusus untuk ASN agar menyalurkan donasi bukunya untuk koleksi perpustakaan dan literasi serta masyarakat kabupaten Pangkep. Ia juga melibatkan Bunda Literasi Pangkep, Hj. Nurlita Wulan Purnama Yusran.
Bachtiar Adnan Kusuma, menyambut gembira atas prakarsa Bupati Pangkep dan Bunda Literasi melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangkep mengajak warga masyarakat dan ASN melakukan donasi buku sebagai bahan bacaan yang akan disalurkan kepada komunitas baca, Perpustakaan Desa dan kelurahan serta TBM yang ada di Pangkep.
“ Apa yang dilakukan Bupati Muhammad Yusran Lalogau, contoh baik dan teladan pentingnya menempatkan buku sebagai sumber mata air peradaban. Sebab tak ada bangsa dan daerah yang maju tanpa penguatan daya baca melalui prakarsa pelibatan warga masyarakat ikut serta berpartispiasi menggalakkan aksi donasi buku untuk perpustakaan” kata Bachtiar Adnan Kusuma, usai menjadi pembicara pada pembekalan Lomba Video Konten Literasi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangkep, Selasa 22 Juli 2025 di Aula Layanan Perpustakaan Pangkep.
Menurut BAK, gagasan Bupati Muhammad Yusran Lalogau adalah terapi dan solusi di tengah darurat akses buku-buku bermutu, hadir prakarsa Bupati Pangkep menggerakkan Gerakan Inovasi Buku Donasi untuk desa dan kelurahan. Gerai Bosara tak sekadar menjadi alternatif jalan keluar membangun kesadaran kolosal masyarakat pentingnya keterlibatan semua pihak ikut serta menyediakan sumber-sumber bacaan bermutu, melainkan juga menggugat rasa “Kasmaran” masyarakat mencintai buku dan perpustakaan.
Betapa tidak kata BAK, buku baru terbit di Indonesia hanya berada dikisaran 28.512.996 buku. Artinya, jika penduduk Indonesia berada diangka 273,8 juta, maka rasionya 1:90 yaitu satu buku dibaca 90 orang. Nah, kondisi ini sangat tidak ideal jika dibandingkan standar Unesco tegas menyebutkan satu penduduk membaca tiga buku baru. “ Data menunjukkan bahwa Indonesia kekurangan buku 792.887.004 buku” urai Ketua Forum Penerima Penghargaan tertinggi Nuga Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional yang juga mantan Sekjend Asosiasi Penulis Profesional Indonesia Pusat ini.
BAK, mengutip pendapat Ahmad Baedowi yang dirilis Republika, 7 Apil 2016 dan menyebutkan rata-rata mahasiswa selama kuliah hanya membaca buku satu sampai dua judul buku saja. Karena itu, BAK menggugah lembaga pendidikan SD, SMP, SMA-SMK dan Perguruan Tinggi agar ikut serta membentuk rasa “Kasmaran” mereka terhadap pentingnya membaca buku di perpustakaan.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Pangkep, Muhiddin, menegaskan kkalau Gerai Bosara bertujuan mengajak masyarakat secara umum melakukan donasi buku dan dari hasil donasi buku tersebut, selanjutnya didonasikan ke perpustakaan desa, kelurahan dan masyarakat.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pak BAK yang ikut serta menyerahkan donasi buku-buku para tokoh Sulsel pada pelaksanaan Pembekalan peserta Lomba Konten Literasi di Pangkep,” kata Muhiddin usai membuka acara pembimbingan peserta lomba Video Konten Literasi. (Fen)