Amir Uskara Wakafkan Buku Budayawan Limbung di Hari Literasi Internasional

0
444
- Advertisement -

PINISI.co.id- Gerakan Sayang Buku dan Ibu Suka Membaca Provinsi Sulawesi Selatan memperingati Hari Literasi Internasional yang jatuh pada Minggu, 8 September 2024 dengan menyerahkan Wakaf Buku Dr. H.M. Amir Uskara, M.Kes. Wakil Ketua MPR RI kepada Pondok Pesantren Yatama Pallangga Kabupaten Gowa. Buku karya Dr. H.M. amir Uskara berjudul” Ayo Membangun Desa” diterima Kepsek SMP Yatama Halijah, S.Pd. disaksikan 360 orang guru dan santriwati Yatama.

Di tempat terpisah, WA kak buku Ketua Fraksi PPP DPR RI ini juga mewakafkan buku Obituari Budayawan Sulsel, asal Limbung Gowa, Muhammad Anis Kaba berjudul” Peluit Itu Berbunyi Lagi dalam Sunyi” kepada perwakilan keluarga Muhammad Anis Kaba di Limbung diterima putra kedua almarhum M.Anis Kaba, Farhan M.Anis Kaba, S.H. Minggu 8 September 2024 di Limbung.

Tokoh literasi Bachtiar Adnan Kusuma menyerahkan buku yang ditulis Yudhistira Sukatanya dan 30 orang penulis seniman, budayawan, pegiat literasi, akademisi, praktisi di Sulsel.

“ Wakaf buku Dr. H.M. Amir Uskara kepada warga masyarakat Gowa dan budayawan Sulsel asal Limbung Muhammad Anis Kaba menunjukkan keberpihakan beliau terhadap Literasi, Budaya di Sulsel khususnya di Kabupaten Gowa. Pak Dr. H.M. Amir Uskara adalah pembina Forum perpustakaan Lorong Desa Sulsel dan Gerakan Sayang Buku Sulsel sejak 2014 yang juga almarhum Muhammad Anis Kaba pengurus dan penggerak” kata Bachtiar Adnan Kusuma, di Limbung, Minggu 8 September 2024.

Karena itu, Bachtiar Adnan Kusuma menegaskan kalau kebiasaan berliterasi, khususnya menulis bukan soal pelatihan saja, tapi bagaimana melakukan dan dipraktikkan. Guru dan Tokoh-tokoh masyarakat harus menjadi contoh dan motivator menulis bagi siswa, guru, pustkawan dan masyarakat,” katanya. Kita patut bersyukur karena ketokohan dan keberpihakan Amir Uskara tak sekadar diksi, tapi lebih penting lagi dibuktikan dengan aksi. “ Pak Amir Uskara tokoh Nasional masal Gowa yang concern terhadap literasi, pendidikan dan kebudayaan,” pungkas Bachtiar Adnan Kusuma. (Man)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here