KENAPA TIDAK SARAPAN DAHULU SEBELUM SHOLAT IDUL ADHA?

0
231
- Advertisement -

Hikmah Abdul Hamid Husain 

Sunnah Rasul adalah tidak sarapan sebelum sholat Idul Adha, dan dianjurkan sarapan terlebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri. Apa hikmah di balik ini semua?

Sahabat dekat Rasulullaah SAW bernama Abdullah bin Buraidah mendengar dari ayahnya menuturkan: عن عبد الله بن بريدة عن أبيه قال: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم:
لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ، وَلَا يَأْكُلُ يَوْمَ الْأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ. (HR. Ahmad)

Artinya:
“Rasulullaah SAW terbiasa berangkat sholat Id pada hari Idul Fitri setelah makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dahulu. Setelah pulang dari sholat Idul Adha, barulah beliau menyantap daging qurbannya.” (Hadis Riwayat Al-Imam Ahmad, 5:352)

Catatan

- Advertisement -

1. Anjuran tidak sarapan sebelum sholat Idul Adha, karena umat Islam disunnahkan berkurban, dan setelah berkurban dapat menikmati daging qurbannya.

2. Penjelasan ulama: Al-Imam Ahmad dan Al-Imam Ibnu Qudamah menjelaskan bahwa sunnah tidak makan sebelum sholat Idul Adha hanya berlaku bagi orang yang berkurban, agar ia bisa makan dari hasil sembelihannya sendiri.

Sedangkan bagi orang yang tidak berkurban, boleh saja sarapan ringan sebelum pergi ke tempat sholat Idul Adha.

3. Hikmah sarapan sebelum sholat Idul Fitri adalah agar tidak disangka masih dalam keadaan berpuasa. Sedangkan hikmah tidak makan sebelum sholat Idul Adha adalah agar daging kurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah sholat Id. (Kitab Fiqhus Sunnah, 1:602)

4. Berkurban adalah syiar Islam.
Allaah SWT berfirman:

> وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ، فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ، كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ. (QS. Al-Hajj, 22:36)

Artinya:
“Dan telah Kami jadikan untuk kalian unta-unta itu sebagai bagian dari syiar Allaah, dan kalian memperoleh kebaikan yang banyak darinya. Maka sebutlah nama Allah ketika kalian menyembelihnya dalam keadaan berdiri dan terikat. Setelah ia roboh (dan mati), maka makanlah sebagiannya dan berikanlah kepada orang yang tidak meminta-minta dan kepada orang yang meminta-minta. Demikianlah Kami tundukkan hewan-hewan itu untuk kalian, agar kalian bersyukur.”
(QS Al-Hajj [22]: 36, halaman 336)

Penutup:

Mari kita berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

“Ya Allah, bimbinglah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan sebaik-baiknya kepada-Mu.”
اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allahumma a’inna ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here