Busana Adat Sulawesi Selatan yang Warna-Warni Curi Perhatian di Puncak Lebaran Depok

0
376
- Advertisement -

PINISI.co.id- Ribuan warga Kota Depok tumpah ruah memenuhi area Padepokan Taman Alun-Alun Grand Depok City (GDC), Sukmajaya, pada hari terakhir sekaligus puncak perayaan Lebaran Depok 2025, pada (17/5/2925) pagi. Rangkaian acara ini berlangsung sepekan 11-17 Mei.

Walikota Depok Supian Suri membuka acara dengan suka cita. Sebelumnya pada halalbihalal KKSS Depok yang digelar di Pesantren Hidayatullah (4/5/25) Walikota mengajak warga KKSS untuk mengambil peran dalam Lebaran Depok ini.

Dalam suasana penuh semarak, masyarakat menikmati berbagai pertunjukan kesenian, budaya, dan karnaval, termasuk penampilan busana adat dari berbagai daerah.

Salah satu penampilan yang paling menyita perhatian publik adalah parade busana daerah Sulawesi Selatan yang ditampilkan oleh Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Depok. Balutan kain tenun khas Bugis-Makassar, Mandar, dan Toraja. Dengan corak cerah dan detail rumit, seperti baju bodo dan songkok to bone, menjadi sorotan utama dalam pawai karnaval yang digelar sejak pukul 06.30 WIB.

Karnaval dimulai dari depan Sekolah Al Azhar GDC dan berakhir di panggung VIP Alun-Alun Depok, menyusuri rute yang dipadati antusiasme masyarakat. Warna-warni pakaian adat yang ditampilkan oleh peserta KKSS tak hanya memukau secara visual, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Sulawesi Selatan kepada warga Depok.

- Advertisement -

Karnaval diikuti oleh sekitar 50 warga KKSS Depok, termasuk Wakil Ketua Manguluang Mansur, Syamsuwito Latif, Abdurrahman dan Ketua IWSS Depok Nurmaemunah B. Musik Tunrung Pakanjara ditingkah seruling puipui mengiringi pawai yang berjalan anggun dilengkapi dengan bendera KKSS.

Manguluang Mansyur menyampaikan harapannya agar KKSS dapat lebih bersinergi dengan Pemerintah Kota Depok dalam pembangunan kota. “Masih banyak hal yang perlu dibenahi bersama. Di KKSS banyak tokoh hebat yang punya jaringan luas di berbagai sektor. Kami siap menjembatani dan memberikan kontribusi nyata,” ujar Manguluang yang juga Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Depok.

Acara Lebaran Depok juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi seperti pertunjukan rantangan, fashion show pakaian tahun 70-an (gaya cutbray), hingga ratusan tenda UMKM yang menawarkan aneka kuliner dan produk lokal.

Perayaan ini menjadi bukti bahwa Depok adalah kota dengan keberagaman budaya yang harmonis, di mana kekayaan tradisi daerah, seperti yang ditampilkan KKSS, menjadi bagian penting dalam membangun jati diri kota. (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here