Andi Widjajanto, Orang Bugis Pertama yang Menjadi Gubernur Lemhanas

0
3801
- Advertisement -

PINISI.co.id- Mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Senin, (21/2/2022).

Andi, adalah orang Bugis pertama yang menjadi Gubernur Lemhanas. Pun selama ini Lemhanas umumnya dijabat Jenderal bintang tiga dan kalaupun sipil ia bergelar profesor.

Andi adalah putra dari almarhum Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei Daeng Kulle, mantan Pangdam IX/ Udayana yang juga merupakan politikus senior PDI-P.

Andi yang merupakan cucu dari Muhammad Syafei Daeng Mambani ini tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai 3 November 2014 hingga 12 Agustus 2015. Sebelumnya, ia aktif sebagai Deputi Tim Transisi menjelang terbentuknya Kabinet Kerja.

Saat menjadi Sekretaris Kabinet, Andi pernah kepergok wartawan saat berkunjung ke kediaman keluarga Ketua KPK Abraham Samad yang digadang-gadang jadi calon Wakil Presiden dari PDI-P.

- Advertisement -

“Sebagai sesama orang Bugis, kita dianjurkan untuk saling bersilaturahmi,” kata Andi saat itu.

Andi memiliki latar belakang pendidikan di FISIP jurusan HI di Universitas Indonesia lulus 1996. Kemudian mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London.

Dia juga mendapatkan Master of Sciences dari London School of Economics, sekaligus juga dapat gelar Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat pada tahun 2003.

Selama ini Andi adalah dosen tetap pada FISIP di Universitas Indonesia dan pernah tercatat sebagai Koordinator di Gerakan Non Blok Study Center dan juga aktif sebagai peneliti di jurusan HI – FISIP UI, serta sebagai Dewan Editor pada jurnal politik internasional Global.

Pernah juga bekerja sebagai Managing Director di PACIVIS, Center for Global Civil Society Studies Universitas Indonesia hingga jabatan Direktur Eksekutif pada PACIVIS dan Direktur Ekonomi Pertahanan di Institut Pertahanan dan Studi Keamanan – UI.

Andi memiliki beberapa keterlibatan komunitas epistemik, misalnya pada 2000 lalu dia adalah anggota Delegasi Indonesia dalam “ASEAN plus Three Forum Pemimpin Muda” untuk menyajikan sebuah makalah akademis “The Positif Perdamaian untuk Asia Timur”.

Pada 2001 ia menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam “1st Majelis Rakyat ASEAN” untuk menciptakan jaringan antar organisasi masyarakat sipil ASEAN.

Tahun yang sama, Andi juga menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam “4th ASEAN University Jaringan Forum” untuk menyajikan sebuah makalah akademis “Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN”.

Setahun berselang, ia menjadi anggota dari Task Force, yang diselenggarakan oleh Science Institute (LIPI) Indonesia, di bawah kerjasama dengan Military College of Indonesia (Sesko TNI) untuk meninjau Doktrin Militer Indonesia.

Andi juga menjadi anggota Task Force yang diselenggarakan oleh Studi Pemerintah Daerah (LOGOS), di bawah kerjasama dengan Angkatan Bersenjata Teritorial Kepala Staf (Kaster TNI) untuk memodifikasi Komando Teritorial di Indonesia selama tahun.  Andi memiliki hubungan sangat dekat dengan PDIP, sedekat hubungan ayahnya Theo Syafei dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Andi juga memiliki pengaruh kuat di lingkungan internal partai pengusung pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla dan sebagai salah satu figur dan pemikir penting (di hadapan Megawati) pada pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla.
(Lip/Kompas.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here