KITA SEMUA SEDANG DALAM ANTREAN

0
105
- Advertisement -

Hikmah Abdul Hamid Husain 

Hari Jum’at adalah awal Tahun Baru 1447 H, bertepatan dengan 27 Juni 2025.

Mari kita awali tahun baru bersama keluarga dan seisi rumah dengan membaca Al-Qur’an, minimal sebagai berikut: Surah Al-Faatihah, Surah Al-Baqarah, Surah Al-Mulk, Ayat Kursi dan ayat terakhir Surah Al-Hasyr (Ayat 22–24, Surah ke-59, halaman 494).

Kemudian Al-Kaafiruun (Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun…), Al-Ikhlas (Qul hu…) 3x, Al-Falaq (Qul A’uudzu bi Rabbil Falaq…), An-Naas (Qul A’uudzu bi Rabbin Naas…)

Setelah membaca ayat-ayat tersebut, lanjutkan membaca Al-Qur’an disertai terjemahan ayat per ayat. Hayati maknanya.

Niscaya semua kesulitan hidup akan berakhir dan kita memulai hidup damai, tenang, penuh curahan SAMARASA: Sakinah, Mawaddah, Rahmah, Sa’adah

Selamat Tahun Baru. Semoga hidup lebih indah lagi.

Hakikat Tahun Baru
Pergantian tahun memang membuat umur bertambah secara angka, namun sejatinya jatah hidup justru berkurang. Maka, mari kita sadari bahwa kita sedang dalam antrian menuju liang lahat.
Allaah SWT berfirman: اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا… (QS. Az-Zumar [39]: 42, hal. 463)

Artinya: “Allaah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya, dan nyawa (orang) yang belum mati ketika mereka tidur. Maka Allaah menahan nyawa orang yang telah ditetapkan kematiannya dan mengembalikan yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allaah bagi kaum yang berpikir.”

Kematian Tak Bisa Dihindari

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ… (QS. An-Nisaa’ [4]: 78, hal. 90)

Artinya: “Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkanmu, meskipun kamu berada di benteng yang tinggi dan kokoh.”

Kematian dalam Kehendak Allaah

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ… (QS. Aali ‘Imraan [3]: 145, hal. 68)

Artinya: “Dan tidak ada satu jiwa pun yang dapat mati kecuali dengan izin Allaah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…”

Semua Akan Mati dan Diadili

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ… (QS. Aali ‘Imraan [3]: 185, hal. 74)

Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Dan hanya pada Hari Kiamat-lah kalian akan diberikan balasan dengan sempurna…”

Catatan

1. Kita sedang mengantri menuju alam Barzakh, ruang tunggu sampai Hari Kiamat.

2. Kata Kiamat (Qiyamah) berarti “bangkit berdiri”. Hari itu semua makhluk di alam Barzakh dibangkitkan untuk dihisab.

3. Malaikat Maut terus mengintai. Tiap saat bisa saja giliran kita.

4. Rasuulullaah SAW bersabda:

“Di antara tanda dekatnya Hari Kiamat adalah; hilal terlihat jelas hingga dikira dua malam, masjid dijadikan jalan pintas, dan banyak kematian mendadak.” (HR. At-Thabarani, Shahih)

5. Kematian mendadak adalah dua hal:

Nikmat bagi orang baik penuh amal dan azab penuh penyesalan bagi yang bergelimang maksiat.

Rasulullaah SAW bersabda: “Kematian mendadak adalah keringanan bagi orang Mukmin, dan siksaan penuh penyesalan bagi orang kafir.” (HR. Aisyah RA)

6. Imam Al-Bukhari Rahimahullah mengingatkan, “Manfaatkan waktu senggang untuk rukuk (shalat), karena kematian bisa datang tiba-tiba.
Berapa banyak orang sehat yang wafat tanpa sakit. Jiwa sehatnya hilang seketika.”
(Dan beliau sendiri wafat secara mendadak, menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar)

PENUTUP:

Mari kita berdoa dengan doa yang diajarkan Rasuulullaah SAW:

> اللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
(Allahumma a‘inna ‘ala dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibaadatika)
“Ya Allah, bimbinglah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah sebaik-baiknya kepada-Mu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here