Kolom Bachtiar Adnan Kusuma
Tokoh Literasi dan Pendidikan
Gerakan Orang Tua Mengantar Anak ke Sekolah (GOTMA), sesungguhnya tak sekadar slogan atau seruan, melainkan sebuah ajakan moral yang mengingatkan kembali bahwa tanggungjawab pendidikan tak sekadar tanggungjawab sekolah atau satuan pendidikan, melainkan tanggungjawab bersama yaitu satuan keluarga, satuan pendidikan dan satuan masyarakat. Selain amanah Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, juga menggugat kembali pentingnya peran satuan keluarga atau orang tua ikut serta bertanggungjawab tumbuhnya ekosistem pendidikan yang berkualitas.
Hemat penulis, sebagai pembicara parenting literasi, motivator minat baca dan pendidikan di berbagai panggung nasional dan lokal, penulis selalu mengingatkan bahwa hanya orang tua yang hebat bisa melahirkan anak-anak yang super. Anak-anak yang super akan lahir dari keluarga yang hebat.
Nah, kualitas merupakan satu hal penting yang diimpikan orang tua dalam memilih sekolah anak-anaknya. Bahkan tidak sedikit orang tua yang rela mengeluarkan biaya demi memeroleh pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Selain karena orang tua berpikir bahwa hanya sekolah yang memiliki kualitas yang baik, bisa menghadirkan pendidikan anak-anaknya yang baik. Benarlah pendidikan adalah investasi yang bisa menjanjikan keberhasilan dan kesuksesan anak-anak.
Jadi, tidak heran kalau sebagian orang tua berburu sekolah negeri terutama pada tingkatan SD, SMP dan SMA, SMK, selain masih ada persepsi kalau sekolah berbasis negeri memiliki kualitas, tidak perlu mengeluarkan biaya dan segala fasilitasnya ditanggung negara. Padahal, keberhasilan pendidikan tidak ditentukan, apakah statusnya negeri atau swasta, melainkan iklim, sistem, kurikulum pembelajaran, tenaga pendidik, fasilitas sekolah dan mutu out putnya.
Penulis memberikan apresiasi kepada Bupati Maros Chaidir Syam yang telah menggerakkan orang tua siswa-siswi SD dan SMP di kabupaten Maros melalui Gerakan Orang Tua Mengantar Anak ke Sekolah yang selama empat tahun berturut-turut menggelar program seragam gratis kepada anak-anak SD dan SMP Negeri di Maros. Pada 2025 ini, walikota Makassar Munafri Arifuddin telah mencanangkan seragam gratis bagi SD dan SMP Negeri di kota Makassar.
Pada Senin, 14 Juli 2025 bertepatan dengan hari pertama anak-anak masuk sekolah, Penulis diudang berbicara di depan para orang tua kelas satu SD Inpres Maccini Sombala 1 Kota Makassar yang dipimpin Hj. Jumiati, S.Pd. penulis menekankan kembali bahwa pendidikan yang baik tak sekadar memberikan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Tapi pendidikan yang baik adalah dibutuhkan keterlibatan aktif dan peran serta orang tua terutama mengawal pendidikan anak-anaknya. Apalagi pada tingkatan SD menjadi peletak dasar penguatan kualitas pendidikan yang baik. Kalau pada tingkatan dasar saja tidak beres, maka penulis yakin pada jenjang pendidikan berikutnya akan mengalami kesulitan. Makanya, dibutuhkan orang tua yang ikut serta terlibat mengawal dan mendampingi anak-anaknya agar berhasil dengan baik.
Selain menentukan sekolah yang baik untuk anak-anak, juga merupakan keputusan penting bagi setiap orang tua. Tak sekadar orang tua hanya menitipkan anak-anaknya di satuan pendidikan atau menggantungkan harapan masa depan anaknya kepada pihak sekolah. Melainkan orang tua berjuang memilih sekolah yang terbaik untuk anak-anaknya dengan alasan dan latarbelakang memiliki kelebihan dari sekolah tersebut.
Karena itu, Gerakan Orang Tua Mengantar Anak ke Sekolah, tak sekadar menjadi gerakan seromoni atau gerakan satu hari saja. Namun, gerakan ini haruslah menjadi gerakan budaya berkelanjutan sejak hari pertama sekolah hingga anak-anak menyelesaikan pendidikannya pada tingkatan SD, SMP, SMA, SMK.
Penulis bersyukur karena termasuk salah seorang orang tua yang ikut serta mengawal dan melibatkan diri sebagai voluenteer orang tua mengantar anak-anaknya ke sekolah. Misalnya saja, bagaimana putri pertama penulis sejak di TK hingga SD Inpres Slipi Pagi Jakarta Barat, kemudian diterima di SMP Negeri 6 dan SMA Negeri 17 Makassar, sebagai ayah ikut serta menjadi pendamping dan supir setia mendampingi Dea Ambarwati Kusuma hingg selesai di FK Unhas demi anak-anak. Dengan keterlibatan penulis sebagai ketua Komite SDN Slipi 11 Pagi Jakarta Barat dan Ketua Komite SD Inpres Maccini Sombala 1, SMP Negeri 6, SMA Negeri 17 Makassar, memberi pengetahuan dan pengalaman pentingnya keterlibatan orang tua total mengantar pendidikan anak-anaknya ke sekolah.
Sebagai orang tua yang menyadari betul pentingnya Gerakan orang Tua Mengantar Anak ke Sekolah sejak 2006 dan sampai hari ini, membuktikan bahwa orang tua yang sadar pentingnya mengawal pendidikan anak-anaknya memberikan hasil yang memuaskan. Kendatipun untuk ukuran penulis menilai berhasil karena anak-anak kami berasal dari PTN terbaik yaitu Unhas, UNM dan UIN Alauddin Makassar. Apalagi dari SD, SMP dan SMA terbaik.
Gerakan Orang Tua Mengantar Anak ke Sekolah, tak sekadar gerakan sehari, melainkan harus tumbuh terus menerus menjadi gerakan moral sekaligus gerakan kebudayaan. Pendidikan yang baik dan berkualitas hanya bisa lahir dari orang tua hebat, anak-anak super serta guru-guru yang membumi atas dukungan masyarakat yang melek pendidikan. Selamat…