PINISI.co.id- Dalam rangka kunjungan kerja selama dua hari di Provinsi Bengkulu, Menteri P2MI sekaligus Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat KKSS (BPP KKSS), Abdul Kadir Karding, menunjukkan komitmen yang tinggi bukan hanya dalam menjalankan tugas negara, tetapi juga dalam menyapa dan mempererat silaturahmi dengan warga KKSS di rantau.
Kegiatan dimulai pada 27 Juli 2025, dengan wawancara eksklusif di RBTV Bengkulu, sebuah media televisi lokal yang menjadi salah satu corong informasi penting di provinsi tersebut. Setelah itu, beliau meninjau Ruangan Migran Guidance Centre di kampus Poltekkes Bengkulu. Kegiatan berlanjut dengan memberikan kuliah umum dan meresmikan Migran Guidance Centre, sebuah inisiatif yang bertujuan membantu para pekerja migran memahami hak dan kewajiban mereka secara komprehensif.
Malam harinya, di tengah keletihan setelah menjalankan rangkaian kegiatan padat, Karding tetap meluangkan waktu untuk hadir dalam ramah tamah dan makan malam bersama. Acara yang hangat itu dihadiri oleh Gubernur Bengkulu, Kapolda, tokoh-tokoh masyarakat, warga KKSS, pengurus BPW KKSS Bengkulu, serta alumni IKA Undip.
Hal yang istimewa dari kunjungan ini adalah perhatian khusus Sekjen terhadap warga KKSS yang tinggal di Bengkulu. Bersama rombongan yang terdiri dari Wakil Sekjen BPP KKSS M. Fachri, yang juga menjabat sebagai Dirjen di P2MI dan Wakil Ketua Umum Bidang Keanggotaan, Muslimin Mawi, serta Husain dari Departemen Pengelolaan Database, Karding menggelar dialog santai penuh keakraban dengan warga KKSS.
Dalam suasana akrab itu, Karding tak hanya berdiskusi soal kebangsaan dan pentingnya peran perantau dalam pembangunan, tapi juga menyampaikan pesan moral penting: agar warga KKSS senantiasa menjaga kebersamaan, menjunjung tinggi semangat tolong-menolong, dan tetap menjadikan falsafah “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” sebagai pedoman hidup di rantau.
Menariknya, selepas dialog, kegiatan dilanjutkan dengan bermain bersama dalam sebuah permainan tradisional dan populer saat ini. Karding sendiri ikut terlibat bermain dan bahkan menyiapkan hadiah untuk para pemenang. Suasana penuh tawa dan kehangatan berlangsung hingga dini hari, memperkuat rasa kekeluargaan antarsesama warga Bugis-Makassar, Mandar dan Toraja yang merantau di bumi Rafflesia.
Di hari kedua, Menteri P2MI kembali menjalankan agenda kenegaraan dengan menyampaikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB). Agenda dilanjutkan dengan Launching Desa Migran Emas, sebuah program unggulan dalam perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran, serta Deklarasi Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) oleh para kepala desa se-Provinsi Bengkulu.
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan, pada siang harinya, Karding beserta rombongan bertolak kembali ke Jakarta.
Kunjungan dua hari ini tidak hanya mencerminkan keseriusan Menteri P2MI dalam mengawal isu migran, tetapi juga menunjukkan komitmen seorang Sekjen BPP KKSS dalam merawat ikatan sosial, budaya, dan emosional dengan komunitas perantauan Bugis Makassar di pelosok tanah air.
Dalam kesibukan negara, ia tak lupa akan asal dan jaringannya. Di Bengkulu, ia bukan hanya datang sebagai pejabat, tetapi sebagai keluarga yang pulang menjenguk saudara di rantau meneguhkan semangat KKSS sebagai organisasi pemersatu perantau Sulawesi Selatan di manapun berada. (Mus)