Kolom Fiam Mustamin
Di era kini, manusia hidup dalam satu ruang jagad raya yang saling terhubung dan dapat berinteraksi lintas batas. Bahkan dalam tradisi Bugis, sejak dahulu dikenal seorang filsuf yang disebut Panrita Pakkita Pettu.
Sosok Panrita, atau yang juga dikenal dengan sebutan Anre Guru, diyakini memiliki kemampuan berinteraksi lintas alam, termasuk dengan hal-hal yang tak kasat mata. Mereka adalah manusia yang memperoleh hidayah (pammase), dan memiliki pemahaman yang melampaui sekadar membaca teks atau menghafal narasi. Pemahaman yang mereka miliki menyentuh makna yang lebih dalam; pemahaman yang menyatu dengan hakikat.
Seorang sahabat pernah berseloroh kepada saya: “Eh… ngana belum tulis itu, kita sudah baca jo… hahaha!”
Sebuah ungkapan yang memperlihatkan betapa pemahaman bisa mendahului tulisan, jika hati telah peka.
Rumah Besar, Ruang Solusi
Di kawasan Matraman, Jakarta Pusat, berdiri sebuah rumah besar dan megah di lingkungan perumahan elit. Rumah itu diharapkan menjadi ruang pertemuan lintas pemikiran dan perasaan, tempat mencairkan konflik, mengurai kesalahpahaman, dan melahirkan solusi dalam suasana adab tudang sipulung—duduk bersama dalam semangat saling menghargai.
Di rumah besar itu pula, harapannya, akan tumbuh gagasan-gagasan penyatuan kebangsaan dan lahir kader-kader pemimpin bangsa yang berjiwa luhur. Aamiin.
Pada tanggal 25 Juli 2025, saya bersama rekan-rekan dari Departemen Seni Budaya dan Lintas Etnis merasa lega dan bahagia dapat berkumpul di kediaman Idrus Marham, salah satu Wakil Ketua Umum BPP KKSS. Rumah dua lantai yang asri itu menjadi tempat bertemunya gagasan, yang kemudian melahirkan program-program inovatif yang memberi makna baru bagi kehadiran KKSS sebagai paguyuban berbasis adab peradaban.
Kami membaca KKSS sebagai paguyuban yang berlandaskan nilai-nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge’, saling memuliakan, menjaga, dan mengingatkan. Sebuah fondasi yang kokoh dalam membangun harmoni kebangsaan.
Harapan Rumah Inspirasi
Rumah besar dan megah di Matraman itu dengan gaya bangunan yang mengingatkan pada kediaman seorang Residen di masa Hindia Belanda, sangat layak menjadi simbol Rumah Inspirasi. Sebuah tempat untuk melahirkan gagasan-gagasan kreatif dan inovatif demi kehidupan kebangsaan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.
Dari rumah ini pula kita berharap akan lahir para kader pemimpin bangsa yang berkualitas, berpaham, dan berintegritas. Barakallah.