PINISI.co.id- Dalam rangka memperingati sejumlah momentum penting di bulan Mei, Himpunan Fasyankes Dokter Indonesia (HIFDI) bersama ABPRI Group (Airlangga Budhi Pratama Restu Ibu Group) menyelenggarakan kegiatan Intensive Class bertajuk “Management Hypertension and Preeclampsia in Primary Health Care”, yang dilaksanakan secara daring.
Ketua Umum HIFDI, dr. Zaenal Abidin, SH, MH, dalam sambutannya menekankan pentingnya penguatan kapasitas tenaga kesehatan di layanan primer. Berbagai peringatan nasional dan internasional di bulan ini—seperti Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Bakti Dokter Indonesia (20 Mei), Hari Preeklampsia Sedunia (22 Mei), Hari Tanpa Tembakau Sedunia (31 Mei), serta Bulan Hipertensi Dunia—seluruhnya beririsan dengan isu besar pengendalian hipertensi dan komplikasi kehamilan yang masih menjadi tantangan signifikan di tingkat layanan primer.
Pada sesi pembukaan, dr. Prasetyo Widhi Buwono, Sp.PD-KHOM, FINASIM, selaku Founder ABPRI Group sekaligus Wakil Ketua HIFDI, menegaskan bahwa penguatan kapasitas klinis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merupakan prioritas penting. Ia menyoroti bahwa keputusan klinis di lini pelayanan pertama seringkali menjadi penentu keselamatan ibu dan janin.
Berbeda dari format seminar konvensional, sesi ini dirancang dalam bentuk kelas intensif berbasis studi kasus aplikatif. Selain paparan ilmiah, peserta juga terlibat aktif dalam diskusi kasus, simulasi penatalaksanaan, serta kuis interaktif untuk menguji pemahaman secara langsung. Pendekatan interaktif ini diapresiasi oleh banyak peserta karena dianggap relevan dan efektif dalam mendukung praktik klinis harian.
Sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif, HIFDI memberikan penghargaan kepada tiga peserta terbaik yang berhasil menjawab pertanyaan kuis terbanyak dengan benar. Ketiganya menerima doorprize khusus sebagai wujud penghargaan atas semangat belajar dan keterlibatan mereka.
Dua narasumber utama yang mengisi sesi ilmiah ini adalah:
dr. Muhammad Nadim Mulachela, SpPD, yang membahas deteksi dini, stratifikasi risiko, serta terapi antihipertensi yang aman selama kehamilan.
dr. Dimas Radityo, BMedSc, SpOG, yang memaparkan penanganan preeklampsia di layanan primer serta kriteria rujukan yang tepat.
Diskusi ilmiah dipandu oleh dr. Gilang Sukma Muhammad, MKM, yang memfasilitasi interaksi dinamis antara narasumber dan peserta. Para peserta yang terdiri dari dokter layanan primer, dokter internship, dan mahasiswa kedokteran dari berbagai daerah turut aktif berdiskusi, membedah kasus, serta berbagi pengalaman klinis.
Topik-topik penting yang dibahas meliputi:
Prinsip diagnosis dini dan stratifikasi risiko preeklampsia.
Pemilihan regimen terapi antihipertensi yang aman selama kehamilan.
Penentuan waktu rujukan yang tepat.
Simulasi penanganan kasus nyata dari praktik klinis sehari-hari.
Selain materi ilmiah, peserta juga memperoleh e-sertifikat, akses ke materi presentasi, dan rekaman sesi untuk pembelajaran lebih lanjut.
Melalui kegiatan ini, HIFDI dan ABPRI Group kembali menegaskan peran strategis layanan primer sebagai garda terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Seperti disampaikan dalam penutupan sesi: “Satu keputusan klinis yang tepat di layanan primer dapat menyelamatkan dua nyawa sekaligus — ibu dan bayinya. (Lip)