PINISI.co.id- Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Himpunan Fasyankes Dokter Indonesia (HIFDI) menggelar Forum Diskusi Nasional bertema “HIFDI Bangkit: Dokter Bersatu, Bangsa Sehat”. Acara ini diikuti oleh pengurus HIFDI serta perwakilan tenaga kesehatan dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di seluruh Indonesia, (20/5/2025).
Diskusi yang dilaksanakan secara hybrid—daring dan luring terbatas—membahas tantangan strategis sektor kesehatan dan merumuskan komitmen bersama dokter fasyankes untuk mengambil peran aktif dalam membangun bangsa yang sehat dan berkeadilan.
Sebagai hasil refleksi kolektif, HIFDI menyampaikan lima seruan kebangkitan tenaga kesehatan Indonesia:
1. Bangkit Melawan Penyakit Katastropik
Penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal kronis terus menyedot porsi terbesar pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan menjadi beban berat bagi keluarga Indonesia. Pencegahan dari hulu melalui skrining dini, edukasi publik, dan penguatan layanan primer harus menjadi gerakan bersama yang dipimpin oleh tenaga medis di garda terdepan.
2. Bangkit Melawan Stunting dan Gizi Buruk. Stunting dan kekurangan gizi masih mengancam jutaan anak Indonesia, serta berpotensi menurunkan kualitas sumber daya manusia masa depan. Dokter fasyankes harus aktif dalam pendampingan ibu dan anak, advokasi lintas sektor, serta penguatan layanan yang responsif terhadap gizi dan tumbuh kembang anak.
3. Bangkit Melawan Krisis Lingkungan dan Pencemaran. Pencemaran udara, air, dan kerusakan ekosistem kian meningkatkan kasus penyakit infeksi dan kronis. Perlindungan lingkungan hidup harus menjadi bagian integral dari strategi kesehatan publik. Dokter perlu bersuara dan terlibat sebagai bagian dari solusi atas krisis iklim dan degradasi lingkungan.
4. Bangkit Melawan Disinformasi dan Krisis Literasi Kesehatan. Masyarakat menghadapi arus informasi yang keliru tentang vaksinasi, pengobatan alternatif, dan gaya hidup ekstrem. HIFDI mendorong tenaga medis untuk tampil sebagai komunikator publik yang kredibel, membangun kepercayaan melalui edukasi berbasis bukti dan pendekatan yang humanis.
5. Bangkit Melawan Ketidakadilan terhadap Tenaga Kesehatan dan Pendidiknya. Tenaga kesehatan masih menghadapi ketimpangan status kerja, beban kerja berlebih, dan minimnya perlindungan hukum. Hal serupa dialami para pendidik tenaga kesehatan—terutama di pendidikan kedokteran—yang bergulat dengan krisis regenerasi, tekanan administratif, dan kurangnya penghargaan profesional. HIFDI menyerukan perlindungan menyeluruh bagi seluruh ekosistem tenaga kesehatan—baik yang melayani maupun yang mendidik.
Adapun pernyataan HIFDI: Kesehatan adalah fondasi kebangkitan bangsa. Dalam semangat Hari Kebangkitan Nasional, HIFDI menegaskan komitmennya untuk memperkuat layanan primer, memperjuangkan keadilan sistemik bagi tenaga kesehatan, serta membangun kolaborasi yang erat antara masyarakat, pemerintah, dan sektor kesehatan.
“HIFDI Bangkit” bukan sekadar slogan, tetapi gerakan nyata untuk mewujudkan layanan kesehatan yang adil, berkualitas, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, dari klinik desa hingga rumah sakit pusat—dokter fasyankes siap menjadi penggerak utama kebangkitan kesehatan nasional. (Lip)