Hikmah Abdul Hamid Husain
Di ujung Surah Al-Kautsar, Allaah SWT dengan tegas menyatakan bahwa orang yang tidak rajin sholat dan tidak rutin berkurban akan hidup dalam kesulitan, karena terputus dari rahmat dan kasih sayang Allaah SWT.
Melalui surah terpendek dalam Al-Qur’an, yang hanya terdiri dari tiga ayat, Allaah SWT memerintahkan dengan tegas agar hamba-Nya: Rajin sholat, dan Rutin berkurban. Sebagai bentuk syukur dan respon keimanan karena telah menerima banyak anugerah dari-Nya.
Firman Allaah SWT dalam Surah Al-Kautsar:
اِنَّاۤ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ
“Sungguh, Kami telah memberimu ni’mat yang banyak.”
> فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah sebagai ibadah dan bentuk mendekatkan diri kepada Allaah.”
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
“Sungguh, orang-orang yang membencimu, dialah yang terputus dari rahmat Allaah.”
(QS. Al-Kautsar, surah ke-108, halaman 602)
2. Peringatan Rasulullaah SAW: “Siapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah – Shahih)
Tata cara berkurban dari Rasullullah SAW:
Sahabat Jabir bin Abdillah RA berkata “Saya bersama Rasullullaah SAW pada hari Idul Adha di lapangan. Setelah khutbah, Rasul turun dari mimbar, lalu dibawakan seekor kambing kibas. Rasuulullaah menyembelihnya sendiri dan berkata:
‘Bismillaah, Allaahu Akbar. Ini adalah qurbanku atas namaku dan atas nama umatku yang belum berkurban.’”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi – Shahih
Doa Rasuulullaah SAW saat berkurban:
“Bismillaah, Allaahumma taqabbal min Muhammad wa aali Muhammad, wa min Ummati Muhammad.”
“Dengan nama Allaah, Ya Allaah, terimalah kurban dari Muhammad, dari keluarga Muhammad, dan dari umat Muhammad.”
(HR. Muslim – Shahih)
5. Takbir dan Tahmid saat kurban:
اللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ، وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
“Allaah Maha Besar (3x), segala puji bagi Allaah.”
Doa setelah Takbir dan Tahmid:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
“Ya Allah, Tuhan kami, terimalah amal ibadah kurban kami. Sungguh Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Catatan
Sholat dan kurban = Dua ibadah utama: Sholat: Ibadah vertikal, menghubungkan hamba dengan Allaah.
Kurban: Ibadah horizontal,menghubungkan hamba dengan Allaah sekaligus sesama manusia — bentuk ibadah sosial.
Ancaman bagi yang tidak sholat dan berkurban: Di akhir Surah Al-Kautsar, Allaah SWT dengan tegas mengingatkan bahwa orang yang tidak rajin sholat dan tidak rutin berkurban akan hidup susah karena terputus dari rahmat Allaah SWT.
Kurban meski satu kambing untuk satu keluarga: Bila kondisi keuangan terbatas, tetap usahakan berkurban meskipun hanya satu ekor kambing atas nama bersama sekeluarga.
Tata Cara Kurban yang Dianjurkan:
Basmalah: Bismillaahirrahmaanirrahiim
Takbir 3x: Allaahu Akbar, Tahmid 1x: Walillaahilhamd. Doa: رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Kapan Basmalah, Takbir & Doa Diucapkan?
Bisa dibaca pada saat: Menyerahkan uang kurban ke panitia. Menyaksikan penyembelihan hewan kurban. Saat pisau mulai menempel ke leher hewan.
Bahkan dianjurkan untuk diperbanyak sejak awal hingga penyembelihan.
Makna kata “Qurban”:
Berasal dari kata: qaruba – yaqrabu – قرب – يقرب
Artinya: “dekat”. Maka berkurban adalah salah satu cara mendekatkan diri kepada Allaah SWT.
Hukum Kurban: Menurut mayoritas ulama: Sunnah Muakkadah (sangat dianjurkan).
Rasuulullaah SAW tidak pernah meninggalkan kurban hingga wafat. Menurut Imam Abu Hanifah: Wajib bagi yang mampu dan tidak dalam safar (bepergian).
Rezeki bertambah karena Kurban:
Orang yang ikhlas dan rutin berkurban, tidak akan hidup susah, bahkan rezekinya semakin bertambah.
Penutup: Doa yang diajarkan Rasuulullaah SAW:
اللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allaah, bimbinglah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya.”
