Demi Anak yang Lapar, Surga Menanti

0
146
- Advertisement -

Hikmah Abdul Hamid Husain

Keadaan hari ini sungguh tidak sedang baik-baik saja. Jumlah orang miskin terus bertambah, lapangan kerja semakin sempit, dan pengangguran meningkat. Di tengah kondisi berat ini, justru terbuka peluang emas bagi mereka yang mampu—untuk meraih ampunan Allaah SWT, terbebas dari siksa neraka, dan mendapatkan nikmat tertinggi: Surga Al-Jannatul Firdausil A’laa.

Kisah Nyata dari Rumah Nabi SAW

Inilah sebuah kisah nyata yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah RA, istri Rasuulullaah SAW: “Suatu hari, datang seorang ibu bersama dua anak perempuannya yang masih kecil. Ketiganya tampak sangat lelah dan lapar.
Kebetulan, aku (Aisyah RA) tidak memiliki apa-apa selain tiga butir kurma.
Aku pun memberikan tiga kurma itu kepada sang ibu.

Ia memberi masing-masing satu kurma kepada kedua anaknya, dan menyisakan satu butir untuk dirinya sendiri.
Namun, ketika ia hendak memakannya, kedua anaknya kembali merengek meminta bagian.

Tanpa ragu, sang ibu membelah kurma terakhir itu dan memberikannya kepada kedua anaknya. Ia sendiri tak makan apa-apa.”

Kisah ini kemudian disampaikan oleh Aisyah RA kepada Rasuulullaah SAW. Maka beliau bersabda: “Sungguh, Allah SWT telah mewajibkan surga bagi ibu itu, dan menjauhkannya dari api neraka.”
(Hadis Sahih riwayat Muslim)

Hadits dan Pesan Rasuulullaah SAW

عن عائشة رضي الله عنها قالت:
جاءتْني مِسكينةٌ تَحمِلُ ابنتين لها، فأطعمتُها ثلاثَ تمرات، فأعطتْ كلَّ واحدة منهما تمرةً، ورفعتْ إلى فيها تمرةً لتأكلها، فاستطعمتْها ابنتاها، فشقَّتِ التمرةَ التي كانت تريد أن تأكلها بينهما، فأعجَبَني شأنُها، فذكَرتُ الذي صنعتْ لرسول الله صلى الله عليه وسلم، فقال:
إن الله قد أوجَبَ لها بها الجنة، أو أعتَقَها بها من النار.
(رواه مسلم)

Begitu pula sabda Rasuulullaah SAW: “Ya Allaah, aku peringatkan keras hak dua golongan yang lemah: anak yatim dan kaum perempuan.” (HR. An-Nasa’i)

Makna “أُحرِّج” dalam hadits di atas adalah peringatan keras agar siapa pun tidak menelantarkan hak mereka. Mengabaikan keduanya adalah dosa besar.

Rasuulullaah SAW juga bersabda:  “Bukankah kalian ditolong dan diberi rezeki justru karena orang-orang lemah di antara kalian?” (HR. Bukhari).

Dan “Carilah orang-orang lemah! Sesungguhnya kalian ditolong dan diberi rezeki karena keberadaan mereka.”
(HR. Abu Dawud)

Penjelasan Ulama: Ketika Lapar Menjadi Jalan Menuju Surga

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan betapa besarnya ganjaran dari sikap kasih sayang kepada anak kecil. Sang ibu yang lapar namun mengutamakan anaknya, layak mendapatkan surga dan perlindungan dari neraka.

“Maka ini menunjukkan bahwa kasih sayang kepada anak kecil dan kelembutan terhadap mereka adalah sebab seseorang masuk surga dan dijauhkan dari neraka.”

Dalam hadits lainnya, Nabi SAW juga menegaskan bahwa keberkahan rezeki dan pertolongan Allaah datang justru karena keberadaan orang-orang lemah, yang kita bantu dan muliakan

Catatan

1. Setiap hari usahakan memberi minimal sebotol air minum kepada pemulung, petugas kebersihan, atau kurir belanja online. Lebih baik lagi jika disertai sebungkus nasi atau makanan ringan. Siapkan stok di rumah.

2. Ingat sabda Rasuulullaah SAW:
“Orang beriman itu ramah dan disenangi. Tidak ada kebaikan dalam diri orang yang tidak ramah. Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.” (HR. Thabrani dan Darul Quthni)

3. Firman Allaah SWT dalam QS. Al-Isra’ ayat 7: “Jika kamu berbuat baik, maka (kebaikan) itu untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri.”

Mari kita akhiri dengan doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW: اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
“Ya Allaah, bimbinglah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan sebaik-baiknya kepada-Mu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here