PINISI.co.id- PT Mutuagung Lestari (MUTU), perusahaan yang berpusat di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, terus memperkuat kiprahnya di sektor perdagangan karbon sebagai bagian dari komitmennya dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Potensi perdagangan karbon di masa depan diperkirakan mencapai Rp8.400 triliun. Menyadari peluang tersebut, MUTU sebagai emiten di sektor Testing, Inspection, and Certification (TIC), berkomitmen untuk mengembangkan lini bisnis terkait, termasuk sektor perdagangan karbon.
Perdagangan karbon merupakan mekanisme pengendalian emisi gas rumah kaca, di mana entitas yang menghasilkan emisi dapat melakukan kompensasi melalui pasar karbon. Proses ini menjadi salah satu strategi global untuk menurunkan emisi karbon dan meminimalisir perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.
Direktur MUTU International, Arifin Lambaga, menjelaskan bahwa pihaknya akan memfokuskan perhatian pada Bursa Karbon Indonesia yang direncanakan akan diluncurkan pada bulan September mendatang.
Selain itu, MUTU juga terus memperkuat nilai-nilai keberlanjutan di sektor sumber daya alam, termasuk industri pengolahan kelapa sawit, kayu, pangan, dan lainnya. Upaya ini dilakukan melalui pendekatan berbasis tujuan industri TIC itu sendiri, yaitu menjamin kualitas dan kepatuhan terhadap standar.
Sebagai informasi, industri Testing, Inspection, and Certification (TIC) merupakan bagian dari layanan penilaian kesesuaian (conformity assessment) terhadap prosedur, layanan, maupun produk di berbagai sektor industri. Proses penilaian meliputi pengujian produk, Inspeksi lokasi industri, audit rantai pasok, pemeriksaan sistem manajemen, hingga inspeksi pra-produksi.
Setelah tahapan penilaian selesai, perusahaan yang memenuhi standar akan mendapatkan sertifikat sebagai bentuk pengakuan kualitas dan kepatuhan.
Sementara itu, Direktur Operasi MUTU, Irham Budiman, menambahkan bahwa MUTU memiliki peluang besar dalam memanfaatkan perkembangan pasar karbon, mengingat besarnya potensi yang dimiliki sektor ini.
“MUTU siap mengambil peran strategis dalam era baru perdagangan karbon, sejalan dengan komitmen kami terhadap keberlanjutan dan penguatan industri TIC di Indonesia,” ujar Irham. (Murham)