BAK Gagas SMANTIS BLC dan Duta Baca, Bupati Maros Sumbang Buku

0
35
- Advertisement -

PINISI.co.id- Ketua Gerakan Pembudayaan Minat Baca Kabupaten Maros (GPMB) Bachtiar Adnan Kusuma yang juga Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional, didaulat menjadi narasumber di Workshop Penguatan Literasi dan Numerasi di SMA Negeri 13 Maros yang bertema” Merumuskan Strategi Peningkatan Kualitas Literasi dan Numerasi di Sekolah” , dipandu Abdul Majid, Senin 16 Juni 2025 di Tompobulu, Maros . Seminar yang dibuka Plt. Kepala SMA Negeri 13 Maros, H.Abidin, S.Pd. atas Fasilitator Guru Senior SMA 13 H. Abdul Majid, S.Pd.M.M. diikuti 50 orang peserta dari guru-guru, siswa-siswi, Komite SMA 13 Maros, BPD Pucak dan Kepala Desa Pucak.

Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan untuk membentuk budaya membaca dan menulis, sebaiknya dimulai setiap rumah tangga. Dan sasarannya, kata Bachtiar Adnan Kusuma adalah calon pasangan usia subur yaitu siswa-siswi yang bergenre remaja dan akan menyelesaikan pendidikannya di satuan pendidikan, berikutnya melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi. Sasaran pembudayaan minat baca adalah siswa-siswi maupun guru-guru yang belum menikah yaitu Pra Menikah, Menikah dan Pasca Menikah.

“ Target kita memberikan nutrisi literasi yang kuat kepada calon pasangan usia subur yang belum menikah, harapannya setelah menikah mereka telah memiliki pengetahuan literasi dan numerasi yang kuat dan mampu menjadi provider kepada anak-anaknya kelak jika telah menikah” kata Bachtiar Adnan Kusuma.

Karena itu, kata BAK dibutuhkan kemampuan dan kecakapan setiap orang tua menyediakan fasilitas literasi dan numerasi yang akan diberikan kepada anak-anaknya. Caranya, membentuk ekosistem literasi, yang dimulai dari dari setiap keluarga, kemudian dilanjutkan pada satuan pendidikan. BAK menegaskan kalau keberhasilan pendidikan sangat ditentukan keterlibatan tiga pilar penentu. Pertama, kata BAK yaitu pilar satuan keluarga, kedua satuan pendidikan dan ketiga satuan masyaraka.

Kalau setiap keluarga mampu menempatkan literasi sebagai sesuatu yang sangat vital dan penting dialirkan kepada anak-anaknya, maka BAK yakin percepatan pendidikan literasi mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat membaca dan menulis. Sebab, kata BAK, keberhasilan pendidikan literasi dan numerasi haruslah bermula dari setiap keluarga, kemudian migrasi ke setiap satuan pendidikan. Kuncinya, setiap guru-guru wajib menjadi teladan dan contoh yang baik bagi siswa-siswi yang memiliki keberpihakan pada literasi dan numerasi.

“ Kita butuh gerakan literasi tidak hanya diarahkan kepada siswa-siswi, melainkan kepada guru-gurunya, efeknya membentuk ekosistem membaca dan menulis yang sehat dan produktif” kata Deklarator Nasional Asosiasi Penulis Profesional Indonesia Pusat ini.

Bachtiar Adnan Kusuma, mengunci pembicaraannya yang menegaskan praktek baik bagaimana membentuk ekosistem satuan pendidikan yang melek literasi. Misalnya saja, BAK menggagas Smantis Book Lovers Club (Klub Bacan SMA 13 Maros) dan Duta Baca SMA 13 Maros yaitu Aisyafani Syahraeni dan Haidar yang langsung ditetapkan oleh Plt. SMA Negeri 13 Maros, H. Abidin.
Di sesi akhir, Bupati Maros Dr.H.A.S. Chaidir Syam memberikan sumbangan buku karyanya bertajuk “ Mencintai Maros Tanpa Batas” yang diserahkan langsung Kabid Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Dispursip Maros, Irham Bijaksana yang diterima Pl. Kepsek SMA 13 Abidin dan seluruh peserta Workshop Literasi dan Numerasi. (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here