Hikmah Abdul Hamid Husain
Alumnus Ummul Qura University, Makkah & King Abdulaziz University, Jeddah
Salah satu yang dikhawatirkan oleh Rasulullah ﷺ akan terjadi pada umatnya adalah nafsu ammarah bis-suu’ yang tidak terkendali karena lemahnya iman dan hanyut dalam rayuan jin serta setan. Akibatnya, hidup terperangkap dalam fatamorgana indahnya dunia yang hanya sekejap, dan lupa akan keindahan akhirat yang abadi.
Hal ini akan terjadi pada orang-orang yang jarang sholat, jarang membaca Al-Qur’an beserta terjemahannya, sering memakan yang tidak halal, sering mengambil hak orang lain, jarang bersedekah, angkuh, dantidak berbakti kepada kedua orang tua.
Rasuulullaah ﷺ mengingatkan:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَأَلِهِ وَسَلَّمَ:
سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ بُطُوْنُهُم آلِهَتُهُم وَنِسَاؤُهُم قِبْلَتُهُم ، وَدَنَانِيْرُهُمْ دِيْنُهُمْ ، وَشَرَفُهُمْ مَتَاعُهُمْ
(Muttafaqun ‘Alaih)
“Hati-hatilah, akan datang suatu zaman pada manusia di mana 1. Perut mereka dijadikan Tuhan mereka. 2. Perempuan-perempuan dijadikan kiblat mereka. 3. Dinar (uang) dijadikan agama mereka. 4. Kemuliaan mereka diukur pada kekayaan mereka.”
Para sahabat tercengang dan heran mendengar penjelasan Rasullullaah ﷺ ini. Mereka bertanya: ، فَتَعْجَبُ الصَّحَابَةِ وَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ أَيَعْبُدُوْنَ الأَصْنَامِ
“Ya Rasuulullaah, apakah mereka menyembah berhala?”
Rasuulullaah ﷺ menjawab: قَالَ : نَعَم ، كُلُّ دِرْهَمٍ عِنْدَهُمُ صَنَمٌ (Muttafaqun ‘Alaih)
“Ya! Bagi mereka, setiap uang dirham itu mereka pertuhankan.”
1. Dunia penting, tetapi akhirat lebih penting. Karena dunia hanya sebentar, sedang akhirat kekal abadi. Maka, jangan pernah korbankan akhirat demi dunia.
2. Harta dan jabatan hanya hak pakai, bukan hak milik selamanya. Sewaktu-waktu bisa hilang, berhenti, rusak, atau terkena musibah. Karena semuanya hanya titipan, maka kita harus menyadari bahwa suatu saat akan dikembalikan dan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah ﷻ.
Ibnu Mas’ud RA menuturkan: مَا أَحَدٌ أَصْبَحَ فِي الدُّنْيَا إِلَّا وَهُوَ ضَيْفٌ وَمَالُهُ عَارِيَةٌ. فَالضَّيْفُ مُرْتَحِلٌ وَالْعَارِيَةُ مَرْدُوْدَةٌ
“Setiap orang di dunia ini hanyalah tamu, sedangkan hartanya hanyalah titipan. Setiap tamu pasti pergi, dan setiap titipan pasti dikembalikan kepada pemiliknya.”
(Kitab Az-Zuhd, Imam Ahmad)
3. Tekunlah sholat, meski nikmatnya kadang tak terasa. Tetaplah rajin membaca Al-Qur’an, meski seolah mati rasa.
Sebab engkau tidak pernah tahu pada rakaat yang mana kasih Allah akan mendekapmu, dan pada ayat yang mana hati akan dilembutkan oleh rahmat-Nya.
Penutup
Mari kita berdoa dengan doa yang diajarkan Rasuulullaah ﷺ:
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allahumma a’innaa ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika)
“Ya Allah, bimbinglah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya.”