Hikmah Abdul Hamid Husain
Rasuulullaah SAW mengajarkan cara agar lekas sembuh, yaitu dengan memperbanyak doa dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Alikisah, Sitti Aisyah RA, istri Rasuulullaah SAW, menuturkan bahwa jika Rasuulullaah merasa sakit, lelah, atau letih, beliau melakukan hal berikut:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا :
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اشْتَكَى يَقْرَأُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ وَيَنْفُثُ، فَلَمَّا اشْتَدَّ وَجَعُهُ كُنْتُ أَقْرَأُ عَلَيْهِ وَأَمْسَحُ بِيَدِهِ رَجَاءَ بَرَكَتِهَا (HR. Al-Bukhari)
Artinya, “Jika Rasuulullaah SAW sakit, merasa lelah atau letih, beliau membaca surat-surat Al-Mu’awwidzat (yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas), kemudian meniupkannya ke bagian tubuhnya yang sakit.
Ketika sakitnya semakin parah, akulah (Aisyah) yang membacakan Al-Mu’awwidzat untuk beliau. Aku meniupkan ke tangan Rasuulullaah, lalu tangan beliau mengusap bagian tubuhnya yang sakit, karena mengharap keberkahan dari tangan beliau.” (Hadis sahih riwayat Al-Imam Al-Bukhari)
Panduan Amalan:
1. Saat sakit, lelah, atau tertekan, bacalah surat-surat berikut (Al-Mu’awwidzat):
Al-Ikhlas: Qul Huwallaahu Ahad…, Al-Falaq: Qul A’udzu bi Rabbil Falaq dan An-Naas: Qul A’udzu bi Rabbin Naas.
Setelah dibaca, tiupkan ke bagian tubuh yang sakit atau ke kedua telapak tangan, lalu usapkan ke seluruh badan atau bagian yang sakit.
2. Lebih afdal jika ditambah dengan bacaan berikut, secara berurutan:
Al-Fatihah, Ayat Kursi, 3 ayat terakhir Surah Al-Hasyr (ayat 22–24, Surah ke-59), Surah Al-Kaafiruun, Surah Al-Ikhlas (dibaca 3 kali), Surah Al-Falaq, Surah An-Naas.
Insyaa Allaah lekas sembuh.
Doa Penutup
Mari kita berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW berikut ini:
“Yaa Allaah, bimbinglah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya.”
اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibaadatika.