Siapa Ketua Harian KKSS? Sebuah Pilihan Demi Soliditas dan Efektivitas Organisasi

0
431
- Advertisement -

Catatan Muslimin Mawi

Mubes XII KKSS telah hampir sebulan berlalu, dan tentunya nama-nama pengurus sudah ada di saku Andi Amran Sulaiman, yang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KKSS untuk lima tahun berjalan. Andi Amran adalah Ketua Umum KKSS yang kesepuluh sejak KKSS berdiri 49 tahun lalu.

Saat ini Andi Amran adalah Menteri Pertanian Republik Indonesia, tengah mengemban amanah sebagai nakoda KKSS yang diklaim memiliki warga belasan juta di penjuru dunia. Dikenal visioner dan energik, Andi Amran memiliki komitmen kuat terhadap kemajuan pertanian nasional sekaligus pemberdayaan perantau asal Sulawesi Selatan. Tanpa banyak basa basi, Andi Amran langsung mewujudkan program unggulannya, antara lain membangun sekolah unggulan KKSS di Malino.

Namun, dengan padatnya agenda dan tanggung jawab sebagai menteri di kabinet, sangat wajar jika efektivitas pengelolaan organisasi KKSS memerlukan perhatian secara saksama, khususnya dalam hal struktur dan pembagian tugas kepemimpinan.

Di titik inilah urgensi kehadiran Ketua Harian KKSS diperlukan. Fungsinya bukan sekadar sebagai penggenap struktur, melainkan sebagai figur operasional yang menjalankan roda organisasi secara aktif di tengah kesibukan Ketua Umum.

Semasa HM Taha sebagai Ketua Umum KKSS, adalah A. Rivai yang menjadi Ketua Harian. Rivai kemudian terpilih menjadi Ketua Umum KKSS seusai Hasanuddin Massaile menunaikan tugas dengan apik.

- Advertisement -

Karena itu, Ketua Harian dapat melaksanakan tugas-tugas harian, menghadiri rapat-rapat strategis, merespons dinamika di tingkat wilayah dan cabang, serta menjembatani komunikasi antara pengurus pusat dan komunitas KKSS di seluruh Indonesia dan luar negeri.

Langkah ini tidak hanya akan meringankan beban kerja Ketua Umum, tetapi juga memperkuat soliditas organisasi. Dalam konteks organisasi sebesar KKSS yang jaringannya tersebar luas dan melibatkan beragam aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi, maka dibutuhkan manajemen yang lincah dan responsif. Ketiadaan figur harian yang kuat berpotensi membuat organisasi berjalan pincang, lamban atau bahkan stagnan dalam merespons isu-isu krusial masyarakat Bugis-Makassar, Mansengrengpulu, Luwu dan Toraja di perantauan.

Penunjukan Ketua Harian juga dapat menjadi momentum untuk penyegaran kepemimpinan, memberi ruang bagi tokoh-tokoh profesional dan mumpuni untuk berkiprah lebih jauh. Dengan demikian, sinergi antara karisma nasional Andi Amran Sulaiman dan ketanggapan operasional Ketua Harian dapat menjadi kombinasi ideal untuk membawa KKSS menjadi organisasi yang lebih adaptif, inklusif, dan berdampak luas.

Menurut rumor, ada sejumlah figur yang familiar yang akan menduduki jabatan Ketua Harian. Siapa saja mereka?Pastinya mereka datang dari pelbagai profesi: profesional, pengusaha, politisi dan birokrat.

Tentu, semua kandidat dekat secara pribadi dengan Andi Amran. Mungkin pilihan dilematis, tapi Ketum KKSS niscaya membutuhkan kedekatan secara emosional sehingga kemelekatan dengan dirinya ibarat dua sisi dalam sekeping mata uang. Tak terpisahkan.

Pasalnya, Ketua Harian bukanlah bentuk pelemahan kepemimpinan, melainkan justru penguatan institusi. Ini adalah langkah strategis agar KKSS tidak hanya menjadi organisasi seremonial dan simbolik, tetapi benar-benar hadir, bekerja, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sulawesi Selatan di mana pun berada.

Penulis adalah aktivis dan pemerhati organisasi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here