Menyatukan Keragaman, Membangun Kekuatan
Catatan Muslimin Mawi
Di seluruh penjuru tanah air, bahkan hingga ke luar negeri, komunitas masyarakat asal Sulawesi Selatan telah lama menunjukkan perannya dalam berbagai lini kehidupan. Mereka hadir sebagai pejabat tinggi negara, aparatur di TNI dan Polri, pelaku usaha, profesional, hingga tokoh-tokoh
agama dan intelektual. Berasal dari beragam suku, kabupaten kota, latar
belakang agama, dan status sosial-ekonomi, mereka berhimpun dalam
satu wadah besar bernama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
KKSS tidak hanya sekadar organisasi paguyuban, tetapi telah menjelma
menjadi organisasi kemasyarakatan berbasis kedaerahan yang besar dan
modern. Dalam perjalanannya, KKSS menjadi simbol kuatnya persatuan di
tengah perbedaan, menjunjung tinggi nilai budaya lokal seperti siri’ na pacce, serta menjadikan kebersamaan sebagai ruh dari setiap aktivitas organisasinya.
Sebagai organisasi yang anggotanya sangat majemuk, KKSS memerlukan
figur pemimpin yang mampu merangkul seluruh unsur yang ada. Sosok tersebut harus mampu menjadi simbol pemersatu sekaligus penggerak yang membawa semangat kolektif untuk kemajuan bersama.
Momentum Musyawarah Besar (MUBES) XII KKSS yang digelar pada 11 April 2025 menjadi titik balik penting bagi organisasi ini. Dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan, seluruh peserta Mubes secara aklamasi memilih Dr. Andi Amran Sulaiman sebagai Ketua Umum BPP KKSS
periode berikutnya. Pilihan ini bukan tanpa alasan. Andi Amran adalah tokoh nasional yang dikenal luas, tidak hanya karena kiprahnya sebagai Menteri Pertanian dan pengusaha sukses, tetapi juga karena karakter kepemimpinannya yang mengakar pada nilai-nilai budaya Bugis-Makassar.
Dalam falsafah Bugis-Makassar, dikenal konsep Eppa Sulapa, yakni empat
sifat utama manusia: siri’ (harga diri), lempu’ (jujur dan adil), getteng (tegas
dan konsisten), serta amaccang (cerdas dan bijak). Nilai-nilai inilah yang
tercermin dalam diri Dr. Andi Amran Sulaiman. Ia memimpin dengan
keteladanan, bukan sekadar perintah.
Ucapannya sejalan dengan tindakannya, dan komitmennya terhadap masyarakat Sulawesi Selatan tidak pernah pudar. Kepemimpinan Andi Amran diharapkan mampu menyatukan seluruh elemen dalam tubuh KKSS, tanpa memandang perbedaan agama, generasi, atau afiliasi politik. Ia menjadi simbol yang mengingatkan bahwa
kekuatan KKSS terletak pada harmoni dan tolong-menolong. Prinsip assituruseng – saling menopang – menjadi fondasi moral yang terus dihidupkan.
Menata Barisan, Menatap Masa Depan
Dalam menyusun kepengurusan Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS, Andi
Amran menegaskan komitmennya untuk mengakomodasi semua unsur yang ada. Prinsip yang diusung bukan hanya kerja sama, tetapi juga bekerja bersama-sama, saling berbagi tanggung jawab untuk kemajuan organisasi. Kepengurusan yang dibentuk tidak hanya merepresentasikan
latar belakang yang beragam, tetapi juga memperhatikan kapasitas: kemampuan manajerial, kekuatan finansial, ketersediaan waktu, serta semangat untuk berkontribusi.
Ke depan, program strategis KKSS akan difokuskan pada dua sektor utama: pendidikan dan ekonomi. Pendidikan menjadi kunci untuk membekali generasi muda perantau dengan kemampuan yang adaptif dan unggul. Sementara itu, penguatan ekonomi menjadi jembatan untuk membangun kemandirian komunitas, agar warga KKSS di mana pun berada bisa berdiri kokoh dan berdaya saing.
Melalui kepemimpinan Dr. Andi Amran Sulaiman, KKSS diharapkan bukan hanya besar secara struktur, tetapi juga kuat secara substansi. Organisasi ini akan terus menjadi rumah besar yang ramah dan inklusif bagi semua warganya, serta menjadi mitra strategis bagi bangsa dalam menjaga persatuan dan memajukan kesejahteraan.
Dalam satu semangat bersama, mari kita jaga dan hidupkan kembali nilainilai luhur yang menjadi identitas kita. Bersatu, rukun, dan saling menguatkan. Karena dalam kebersamaan, kita menemukan kekuatan.
Eramas 2000, 02 Mei 2025.
Penulis, Wakil Ketua Umum BPP KKSS – Masa Bakti 2019-2024