PINISI.co.id- Halalbihalal adalah budaya khas Indonesia yang tak ditemukan di negeri-negeri Muslim lainnya. Ia bukan sekadar ajang temu kangen selepas Lebaran, melainkan ruang batin untuk merapatkan yang renggang, memeluk kembali yang sempat terpisah oleh waktu, jarak, dan kesibukan. Bahkan dalam urusan kuliner, tak sekadar soal rasa—tapi tentang menghidupkan kembali kenangan yang lama tertinggal.
Tahun ini, Halalbihalal DAJ (DKI All Java)
PPSP IKIP Ujungpandang wilayah Jabodetabek digelar di Losari Kuliner Makassar, Depok, pada Senin 5 Mei 2026 saat hari kerja. Sebuah tempat yang menyuguhkan cita rasa khas Makassar di kawasan bisnis kota ini. Dipilih bukan hanya karena menunya yang autentik, tetapi juga karena suasananya yang hidup. Di sini, musik menjadi jembatan kenangan. Live performance yang unik—di mana penyanyi dan pelayan turut menyatu dalam sajian hiburan—menghadirkan nuansa hangat dan mengajak siapa saja untuk bergoyang, sejenak melupakan usia dan rutinitas.
Dalam keseluruhan, halalbihalal DAJ Jabodetabek di Losari Kuliner Makassar merupakan contoh bagaimana kegiatan silaturahmi dan saling memaafkan dapat menjadi bagian penting dalam membangun tradisi: bagaimana makanan, musik, dan kenangan menjadi pengikat emosi dan hubungan antarindividu.

Momen halalbihalal ini tak perlu banyak basa-basi. Langsung ke intinya yakni saling memaafkan, dan bercengkerama satu sama lain, meski Lebaran telah berlalu sebulan lewat.
Ketua DAJ Jabodetabek, Ikhsan Gaffar, menyampaikan harapannya agar tali silaturahim di antara alumni terus terjalin melalui berbagai kegiatan, termasuk arisan bulanan. Tanpa sambutan yang berpanjang-panjang, ia segera membebaskan para hadirin untuk bersenda gurau dan berbagi cerita—karena pada akhirnya, pertemuan ini adalah tentang ikatan batin.

Sedikitnya 50 alumni hadir, sebagian besar berdomisili di wilayah Jabodetabek. Ada yang sudah purna bakti, ada pula yang masih aktif berkarya—mengabdi sebagai dosen, peneliti, profesional, pebisnis, jurnalis, pegawai negeri, hingga pensiunan jenderal baik militer maupun kepolisian. Beberapa alumni dari Makassar yang tengah liburan di Jakarta menyempatkan hadir berbaur di Losari Kuliner ini.
Bagi alumni DAJ yang telah melewati separuh usia dan sebagian telah purna tugas, pertemuan ini adalah penanda: bahwa waktu terus berjalan, dan banyak dari kita telah lebih dulu pergi. Harapan tentang masa depan mungkin telah pulus, namun masa kini masih ada—dan karenanya, justru itulah yang selalu dirayakan. Dengan tawa, pelukan, dan canda yang tulus, halalbihalal menjadi selebrasi akan kehidupan yang masih terus menyala, meski keriput bertambah selapis seiring pergantian tahun. (Alif)